SELAMAT malam pak/ibu, saya Yuni dari Medan. Saya seorang mahasiswa. Saya ingin bertanya bagaimana agar dapat meminimalize-kan biaya-biaya tiap hari agar tidak terjadi penyimpangan. Terima kasih.Yuni SilalahiJawab:Dear mbak Yuni, senang mengetahui anda yang masih berstatus mahasiswa tapi sudah mulai perhatian pada pengelolaan keuangan pribadi Anda.Membaca pertanyaan Anda, yang saya tangkap sebenarnya Anda lebih ingin bisa mengatur keuangan anda dibandingkan dengan meminimalkan pengeluarannya. Karena seringkali berlaku disiplin dan mengatur pengeluaran itu lebih susah daripada meminimalkannya.Sebagai langkah awal, Mbak Yuni coba petakan dahulu, berapa sih uang yang anda miliki tiap bulannya. Lalu jabarkan juga kebutuhan rutin anda tiap bulannya apa saja. Mungkin anda bisa membuat skema sederhana, dari uang yang anda miliki tiap bulannya, gunakan 50 persennya untuk kebutuhan kuliah anda semisal untuk fotokopi, membeli buku literatur, ongkos transportasi kekampus, makan anda sehari-hari, serta untuk biaya komunikasi.Kemudian anggarkan 10 persen untuk ditabung. Tabungan tersebut lebih dikhususkan sebagai cadangan dana anda untuk membayar SPP misalnya. Atau bila SPP sudah ditanggung oleh orangtua anda, maka tabungan tersebut bisa anda gunakan sebagai modal memasuki dunia kerja ataupun untuk menikah kelak.Anggarkan 10 persen dari uang Anda sebagai dana darurat. Dana darurat ini digunakan untuk keadaan darurat yang mungkin anda hadapi sewaktu-waktu, semisal motor yang gunakan untuk ke kampus tiba-tiba rusak sehingga perlu ada spare part yang diganti, ataupun misal tiba-tiba anda sakit dan harus berobat ke dokter.Jangan lupa sisihkan 10 persen untuk disedekahkan kepada orang-orang yang kurang beruntung nasibnya. Selanjutnya, 10 persen berikutnya bisa anda alokasikan untuk diinvestasikan. Jangan meremehkan jumlahnya yang mungkin tidak banyak, karena pada hakikatnya investasi itu akan sangat baik bila dilakukan sejak jauh hari.Dan contoh bentuk investasi yang memungkinkan untuk Anda memilikinya dengan modal minim adalah seperti reksa dana maupun mencicil pembelian logam mulia. Dan 10 persen yang terakhir dari uang anda, bisa digunakan untuk bersenang-senang memenuhi kebutuhan anda, semisal untuk membeli pakaian baru untuk kuliah ataupun jalan-jalan bersama teman.Angka-angka tersebut memang perhitungan idealnya. Besaran prosentasenya bisa berubah mengikuti situasi yang terjadi. Merencanakannya memang relatif mudah, namun mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari akan relatif lebih susah. Untuk itu kuncinya adalah kedisiplinan diri kita. Coba bedakan dengan jelas mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan.Bila membeli gadget baru menurut kita merupakan kebutuhan, coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa penting dan perlunya gadget baru itu untuk kita? Apakah gadget kita saat ini sudah sedemikian tidak mendukungnya untuk aktivitas kita, dan apakah sudah sedemikian butuhnya kah kita dengan berbagai fitur yang ada di gadget yang kita inginkan?Bila ternyata jawabannya adalah gadget kita saat ini masih berfungsi dengan baik dan kita hanya ingin tampil lebih trendi saja, maka membeli gadget dapat dikategorikan hanya sebatas keinginan, dan sebaiknya ditunda dulu pemenuhannya. Jangan sampai gara-gara membeli gadget baru yang mahal, maka kebutuhan kuliah kita seperti membeli buku ataupun fotokopi jadi terkalahkan.Selamat mengatur keuangan anda.Salam,Andy Nugroho, CFP (@AndNug)Perencana KeuanganMRE Financial & Bisnis AdvisoryMitra Rencana Edukasi, PT | Jl. Musi no.33 Cideng Gambir Jakarta Pusat 10150|ph 021-3856722|www.mre.co.id|follow us @mreindonesiaJoin 'Dare to Dream Indonesia', our free entry program Coaching & Business mentoring. http://ift.tt/KES0AGAnda memiliki pertanyaan seputar masalah keuangan, kami siap beri solusinya. Kirimkan pertanyaan Anda ke economy@okezone.com, dan redaksi@okezone.com dengan subyek 'Konsultasi Ekonomi'. (//wdi)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui tips Apps di Android Anda.
Original Post by: http://ift.tt/1nPtQSZ
Source: http://ift.tt/1nPtQSZ